Apa Itu Terapi Balon Berlapis Obat untuk Penanganan Penyumbatan Koroner?

Apa Itu Terapi Balon Berlapis Obat untuk Penanganan Penyumbatan Koroner?. Foto Tivi7news.com/ilustrasi
banner 468x60

Nganjuk, tivi7news.com- Terapi balon berlapis obat, atau yang dikenal dengan istilah Drug-Coated Balloon (DCB), adalah salah satu metode modern dalam menangani sumbatan pada pembuluh darah koroner. Terapi ini kini semakin populer dan digunakan di banyak rumah sakit di Eropa, termasuk di negara-negara seperti Inggris, Jerman, Prancis, dan Italia. Metode ini diklaim sebagai salah satu alternatif yang efektif untuk mengatasi penyumbatan pada arteri koroner yang dapat mengancam nyawa pasien jika tidak segera ditangani.

Penyebab dan Dampak Penyumbatan Koroner

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Penyumbatan pada pembuluh darah koroner terjadi ketika ada penumpukan substansi seperti lemak, kolesterol, dan kalsium yang mengendap di dinding arteri. Endapan ini lama-kelamaan membentuk plak yang menyumbat aliran darah. Jika penyumbatan terjadi pada pembuluh darah di jantung, ginjal, atau kaki, maka pasokan darah yang dibutuhkan organ-organ tersebut akan terhambat, berpotensi menyebabkan kerusakan serius pada organ yang bersangkutan. Sumbatan pada pembuluh darah koroner, khususnya yang ada di jantung, bisa menyebabkan serangan jantung, yang menjadi salah satu penyebab utama kematian di seluruh dunia.

Perkembangan Metode Penanganan Sumbatan Koroner

Sebelum terapi balon berlapis obat diperkenalkan, prosedur standar yang digunakan untuk menangani penyumbatan koroner adalah pemasangan stent atau ring jantung. Stent adalah tabung kecil yang dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk membuka sumbatan dan menjaga pembuluh darah tetap terbuka. Meskipun stent cukup efektif, prosedur ini memiliki beberapa kelemahan, termasuk risiko terjadinya restenosis (penyempitan kembali pembuluh darah setelah pemasangan stent).

Untuk mengatasi masalah tersebut, kini banyak rumah sakit yang beralih menggunakan terapi balon berlapis obat. Metode ini mengkombinasikan teknologi balon yang dapat membuka sumbatan pada pembuluh darah, sekaligus mengantarkan obat ke dalam dinding pembuluh darah untuk mencegah penyumbatan berulang.

Bagaimana Terapi DCB Bekerja?

Menurut Prof. Dasaad Mulijono, seorang dokter spesialis jantung intervensi yang berpraktek di Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital, prosedur pemasangan DCB memiliki kesamaan dengan prosedur pemasangan stent. Keduanya dilakukan di ruang kateterisasi (Cath Lab) dengan menggunakan anestesi lokal. Pada prosedur ini, kateter yang dilengkapi dengan balon dimasukkan melalui pembuluh darah di tangan atau paha kanan pasien. Setelah kateter berada di lokasi penyumbatan, balon khusus yang terpasang pada kateter akan ditiupkan untuk membuka sumbatan pada pembuluh darah koroner.

Setelah balon berhasil membuka pembuluh darah, obat yang terlapisi pada balon akan dilepaskan ke dalam dinding pembuluh darah. Obat ini bertujuan untuk membantu mengurangi risiko penyumbatan lebih lanjut dengan cara mencegah pembentukan plak baru. Proses ini juga dikenal dengan istilah Positif Remodelling dan Late Lumen Enlargement, yang membantu memperlebar pembuluh darah koroner dan memperbaiki aliran darah yang tersumbat.

Keunggulan dan Efektivitas DCB

Salah satu keunggulan terapi balon berlapis obat adalah tidak adanya benda asing yang tertinggal dalam tubuh pasien, berbeda dengan pemasangan stent yang meninggalkan alat permanen di dalam tubuh. Balon yang digunakan pada prosedur ini akan segera dilepaskan setelah obatnya terdistribusi dengan baik ke dinding pembuluh darah. Ini berarti risiko infeksi atau komplikasi yang terkait dengan benda asing dalam tubuh bisa diminimalkan.

Obat yang tertinggal di dalam dinding pembuluh darah akan berfungsi dalam jangka waktu tertentu, biasanya antara enam hingga sembilan bulan. Selama periode tersebut, obat akan terus bekerja untuk mencegah penyempitan pembuluh darah yang dapat menyebabkan sumbatan baru. Namun, keberhasilan terapi DCB sangat bergantung pada faktor gaya hidup pasien, termasuk pola makan dan kebiasaan sehat lainnya.

Pola Hidup Sehat Mendukung Keberhasilan Terapi DCB

Prof. Dasaad Mulijono juga menekankan pentingnya gaya hidup sehat untuk mendukung kesuksesan terapi DCB. Salah satu faktor penting yang dapat membantu mempercepat pemulihan dan mencegah terjadinya sumbatan baru adalah penerapan diet nabati sehat atau D-Nutritarian. Pola makan berbasis makanan utuh, kaya akan serat, vitamin, dan mineral, diyakini dapat mendukung kesehatan pembuluh darah dan mengurangi faktor risiko seperti kolesterol tinggi dan hipertensi.

“Diet nabati yang kaya manfaat nutrisi sangat penting untuk memastikan bahwa pembuluh darah koroner tetap sehat. Hal ini juga dapat mengurangi kemungkinan terjadinya restenosis dan sumbatan baru,” kata Prof. Dasaad.

Terapi DCB di Indonesia

Di Indonesia, Heart & Vascular Center Bethsaida Hospital di Gading Serpong, Tangerang, menyediakan fasilitas terapi DCB bagi pasien yang membutuhkan. Direktur rumah sakit tersebut, dr. Pitono, menyatakan bahwa terapi DCB merupakan solusi efektif dan aman, asalkan dilakukan oleh tenaga medis yang terlatih dan profesional. Dengan teknologi yang terus berkembang, terapi ini menawarkan harapan baru bagi pasien dengan penyakit jantung koroner.

Terapi balon berlapis obat (DCB) menawarkan pendekatan yang lebih minimal invasif dibandingkan dengan pemasangan stent, tanpa meninggalkan benda asing dalam tubuh. Metode ini membantu membuka sumbatan pada pembuluh darah koroner dan mencegah terjadinya penyumbatan berulang, dengan efek yang bertahan selama beberapa bulan. Namun, keberhasilan terapi ini sangat bergantung pada dukungan gaya hidup sehat, termasuk diet yang tepat. Oleh karena itu, terapi DCB dapat menjadi pilihan yang sangat efektif dalam pengelolaan penyakit jantung koroner jika dilakukan dengan benar dan didukung oleh perubahan gaya hidup yang positif.

Semoga informasi ini dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang terapi balon berlapis obat dan manfaatnya dalam menangani penyumbatan koroner.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *