Nganjuk, tivi7news.com- Kanker ovarium adalah kondisi medis serius di mana sel-sel abnormal dan ganas berkembang di ovarium, organ reproduksi wanita yang berfungsi menghasilkan sel telur, hormon estrogen, dan progesteron. Terdapat beberapa jenis kanker ovarium, yang dikategorikan berdasarkan lokasi pertumbuhan sel kanker tersebut.
Jenis-jenis Kanker Ovarium
1. Kanker Ovarium Epitel
Kanker ovarium epitel adalah jenis yang paling umum. Sel-sel kanker ini berkembang di jaringan epitel, lapisan tipis yang melapisi bagian luar ovarium. Kanker ini terbagi lagi menjadi dua jenis utama: karsinoma serosa dan karsinoma musin.
2. Tumor Sel Germinal
Tumor ini berasal dari sel-sel yang menghasilkan sel telur (ovum). Jenis kanker ini lebih sering ditemukan pada wanita muda dan meskipun kurang umum, tetap perlu diwaspadai.
3. Stroma
Kanker ovarium jenis ini berkembang pada sel-sel yang memproduksi hormon reproduksi seperti estrogen dan progesteron. Meskipun jarang terjadi, kanker stroma sering kali didiagnosis pada tahap awal, memberikan peluang lebih baik untuk pengobatan.
-Faktor Risiko Kanker Ovarium
Meskipun penyebab pasti kanker ovarium belum diketahui secara pasti, beberapa faktor risiko telah diidentifikasi, di antaranya:
1. Merokok
Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk kanker ovarium.
2. Usia Lanjut
Risiko kanker ovarium meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah menopause.
3. Terapi Hormon Pasca-Menopause
Penggunaan terapi hormon setelah menopause, terutama terapi estrogen tanpa progesteron, dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
4. Riwayat Keluarga
Memiliki anggota keluarga kandung yang menderita kanker ovarium atau kanker payudara dapat meningkatkan risiko Anda.
5. Obesitas dan Kondisi Medis Tertentu
Kondisi seperti obesitas, endometriosis, dan sindrom Lynch dapat meningkatkan risiko kanker ovarium.
6. Menstruasi Dini dan Tidak Pernah Hamil
Wanita yang mengalami menstruasi pertama pada usia di bawah 12 tahun atau yang belum pernah hamil juga memiliki risiko lebih tinggi.
-Gejala Kanker Ovarium
Pada tahap awal, kanker ovarium sering kali tidak menimbulkan gejala yang spesifik, sehingga sering kali baru terdeteksi ketika sudah mencapai tahap lanjut. Beberapa gejala yang mungkin muncul pada stadium lanjut antara lain:
1. Pembesaran Perut
Perut yang membesar tanpa sebab yang jelas bisa menjadi salah satu tanda kanker ovarium.
2. Nyeri Perut
Nyeri yang terus-menerus di bagian perut atau panggul bisa menjadi tanda adanya masalah serius.
3. Penurunan Berat Badan
Kehilangan berat badan tanpa alasan yang jelas merupakan gejala yang perlu diwaspadai.
4. Mual dan Kembung
Rasa mual yang berkepanjangan dan perut kembung bisa menjadi indikasi adanya kanker ovarium.
5. Nyeri Saat Berhubungan Seksual
Nyeri selama atau setelah berhubungan seksual juga bisa menjadi gejala kanker ovarium.
6. Sering Buang Air Kecil
Meningkatnya frekuensi buang air kecil tanpa alasan yang jelas dapat menjadi salah satu tanda kanker ovarium.
-Diagnosis Kanker Ovarium
Untuk mendiagnosis kanker ovarium, dokter akan melakukan beberapa langkah pemeriksaan yang meliputi:
1. Pemeriksaan Panggul
Pemeriksaan ini dilakukan dengan memasukkan jari ke dalam vagina untuk meraba organ panggul dan mendeteksi kelainan.
2. Tes Pencitraan
Tes seperti MRI, USG, dan CT scan digunakan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang kondisi ovarium.
3. Tes Darah
Tes darah untuk mengukur kadar protein CA-125 dapat membantu dalam mendeteksi adanya kanker, meskipun hasil yang tinggi tidak selalu menandakan kanker ovarium.
Kanker ovarium adalah kondisi medis yang serius dan kompleks, dengan berbagai jenis dan faktor risiko yang perlu diperhatikan. Deteksi dini dan kesadaran akan gejala serta faktor risiko sangat penting dalam upaya pencegahan dan pengobatan yang efektif. Bagi wanita dengan faktor risiko tinggi, konsultasi dengan dokter untuk penanganan yang tepat sangatlah dianjurkan.