Nganjuk, tivi7news.com- Amandel, atau dalam istilah medis disebut tonsil, adalah dua kelenjar kecil berbentuk oval yang terletak di bagian belakang tenggorokan. Fungsi utama amandel adalah melawan infeksi dengan memproduksi sel darah putih yang membantu menghancurkan bakteri dan virus. Namun, dalam beberapa kondisi, amandel bisa mengalami pembengkakan akibat infeksi, yang dikenal dengan istilah tonsilitis. Amandel bengkak bisa menyebabkan berbagai efek negatif pada kesehatan, terutama jika tidak ditangani dengan baik. Artikel ini akan membahas lebih lanjut tentang penyebab, gejala, serta penanganan amandel bengkak.
Amandel bisa mengalami pembengkakan karena beberapa faktor, di antaranya:
1. Infeksi Virus
Sebagian besar kasus amandel bengkak disebabkan oleh infeksi virus. Salah satu virus yang sering menyebabkan tonsilitis adalah virus penyebab flu biasa atau influenza. Selain itu, virus Epstein-Barr, yang menyebabkan mononukleosis, juga bisa memicu pembengkakan pada amandel.
2. Infeksi Bakteri
Infeksi bakteri, terutama Streptococcus pyogenes (penyebab radang tenggorokan), merupakan penyebab lain dari tonsilitis. Infeksi bakteri ini lebih jarang dibandingkan infeksi virus, namun umumnya lebih serius dan memerlukan pengobatan antibiotik.
Paparan terhadap alergen seperti debu, serbuk sari, atau polutan juga dapat menyebabkan amandel membengkak. Selain itu, iritasi yang disebabkan oleh rokok atau polusi udara juga bisa memicu kondisi ini.
Gejala Amandel Bengkak
Pembengkakan amandel dapat menimbulkan berbagai gejala, yang umumnya bervariasi tergantung pada tingkat keparahan infeksi. Gejala yang sering muncul meliputi:
1. Nyeri Tenggorokan
Salah satu gejala utama dari amandel bengkak adalah nyeri tenggorokan yang seringkali memburuk saat menelan. Ini terjadi karena peradangan pada amandel menyebabkan iritasi dan nyeri di area tenggorokan.
2. Demam
Demam merupakan tanda bahwa tubuh sedang berusaha melawan infeksi. Pada kasus amandel bengkak yang disebabkan oleh infeksi bakteri atau virus, demam sering kali menyertai gejala lainnya.
Pembengkakan amandel dapat menyebabkan rasa tidak nyaman atau sakit saat menelan, terutama jika pembengkakannya cukup parah. Ini bisa menyebabkan penderita merasa enggan untuk makan atau minum.
4. Bau Mulut
Amandel yang terinfeksi, terutama oleh bakteri, bisa menyebabkan munculnya bau mulut. Hal ini terjadi karena bakteri berkembang biak di daerah tersebut dan menghasilkan zat-zat yang berbau tidak sedap.
5. Pembengkakan Kelenjar Getah Bening
Kelenjar getah bening di leher dapat membengkak sebagai respons terhadap infeksi yang terjadi di amandel. Kelenjar ini berfungsi untuk menyaring bakteri dan virus yang masuk ke dalam tubuh.
6. Suara Serak
Peradangan di sekitar amandel dapat mempengaruhi pita suara, yang menyebabkan suara menjadi serak atau berubah. Pada beberapa kasus, ini dapat diiringi dengan batuk kering yang tidak kunjung sembuh.
Komplikasi Amandel Bengkak
Jika tidak ditangani dengan baik, amandel bengkak bisa menimbulkan beberapa komplikasi serius, seperti:
1. Tonsilitis Kronis
Amandel bengkak yang sering kambuh atau berlangsung dalam jangka waktu yang lama dapat berkembang menjadi tonsilitis kronis. Kondisi ini dapat mempengaruhi kualitas hidup, terutama jika sering disertai dengan gejala seperti nyeri tenggorokan dan kesulitan menelan.
2. Abses Peritonsil
Abses peritonsil adalah penumpukan nanah di sekitar amandel yang disebabkan oleh infeksi bakteri. Ini merupakan komplikasi serius yang memerlukan penanganan medis segera, seperti drainase abses dan pemberian antibiotik.
3. Gangguan Pernapasan
Pada kasus yang parah, pembengkakan amandel bisa menyebabkan gangguan pernapasan, terutama saat tidur. Kondisi ini dikenal dengan istilah “sleep apnea” dan bisa berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
4. Penyebaran Infeksi
Infeksi yang tidak diobati dapat menyebar ke area lain di tubuh, seperti telinga, sinus, atau bahkan ke dalam aliran darah, yang dapat menyebabkan kondisi serius seperti sepsis.
Penanganan Amandel Bengkak
Penanganan amandel bengkak bergantung pada penyebab dan tingkat keparahan kondisi. Beberapa metode pengobatan yang umum digunakan antara lain:
Pada kasus ringan yang disebabkan oleh virus, istirahat yang cukup, banyak minum air, dan berkumur dengan air garam hangat bisa membantu meredakan gejala. Obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen juga dapat digunakan untuk mengurangi rasa sakit dan demam.
2. Antibiotik
Jika amandel bengkak disebabkan oleh infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik. Penting untuk mengikuti petunjuk penggunaan antibiotik dengan tepat dan menyelesaikan seluruh siklus pengobatan, meskipun gejala sudah membaik.
3. Tonsilektomi
Pada kasus tonsilitis kronis atau jika abses peritonsil terjadi, dokter mungkin akan merekomendasikan tonsilektomi, yaitu prosedur pengangkatan amandel. Meskipun tonsilektomi dulunya merupakan prosedur yang umum dilakukan, saat ini hanya direkomendasikan jika infeksi amandel sangat sering kambuh atau menyebabkan komplikasi serius.
Amandel bengkak atau tonsilitis adalah kondisi yang umum terjadi akibat infeksi virus atau bakteri. Meskipun sebagian besar kasus bisa sembuh dengan perawatan sederhana, penting untuk mewaspadai gejala yang lebih serius, terutama jika disertai dengan demam tinggi, kesulitan menelan, atau gangguan pernapasan. Penanganan yang tepat, baik melalui perawatan di rumah maupun pengobatan medis, sangat penting untuk mencegah komplikasi lebih lanjut. Jika gejala tidak membaik atau semakin parah, konsultasikan segera dengan tenaga medis untuk mendapatkan penanganan yang sesuai.