Nganjuk, tivi7news.com– Pada Senin, 26 Agustus 2024, suasana di depan gedung DPRD Kabupaten Nganjuk dipenuhi oleh puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Nganjuk. Aksi damai mereka dikawal ketat oleh Kapolres Nganjuk, AKBP Siswantoro, S.I.K., M.H., yang memimpin langsung tim pengamanan yang terdiri dari 225 personel kepolisian, anggota TNI, serta Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
AKBP Siswantoro menegaskan pentingnya pendekatan humanis dalam pengamanan unjuk rasa tersebut. Beliau mengarahkan seluruh anggotanya untuk selalu mengutamakan ketertiban dan menciptakan suasana yang kondusif. “Kami berkomitmen untuk memastikan bahwa pengamanan ini berlangsung dengan baik, tanpa menimbulkan ketegangan. Fokus utama kami adalah menjaga keamanan dan ketertiban dengan pendekatan yang ramah dan humanis,” ungkap AKBP Siswantoro.
Kapolres juga menyampaikan imbauan kepada para mahasiswa untuk menyampaikan aspirasi mereka dengan tertib dan penuh rasa hormat. “Kami ada di sini untuk melayani dan melindungi. Sampaikanlah pendapat Anda dengan cara yang damai dan tidak melanggar hukum. Mari kita bersama-sama menjaga Nganjuk tetap aman dan nyaman,” tambahnya.
Ketua DPRD Kabupaten Nganjuk, Tatit Heru Tjahjono, S.Sos., memberikan apresiasi tinggi atas pengamanan yang dilakukan oleh Polres Nganjuk. Tatit Heru mengakui bahwa pengamanan yang efektif berhasil menjaga agar demonstrasi tetap berlangsung dengan aman dan tertib. “Kami sangat menghargai upaya Polres Nganjuk dalam memastikan keamanan selama demonstrasi. Pengamanan ini membantu menjaga suasana tetap tenang dan teratur,” puji Tatit Heru.
Tatit Heru juga menegaskan komitmen DPRD untuk selalu terbuka dalam mendengarkan dan menampung aspirasi dari berbagai elemen masyarakat, termasuk mahasiswa. “Kami berkomitmen untuk terus berdialog dengan semua pihak dan mencari solusi terbaik demi kepentingan bersama. Kritik dan masukan dari masyarakat, terutama mahasiswa, sangat kami hargai,” jelasnya.
Aksi unjuk rasa yang berlangsung damai tersebut diakhiri dengan pernyataan sikap dari Aliansi Mahasiswa Nganjuk yang menuntut pembatalan RUU Pilkada. Setelah menyampaikan aspirasi mereka, para mahasiswa membubarkan diri dengan tertib, sementara pihak kepolisian terus melakukan pengawalan untuk memastikan keamanan dan ketertiban tetap terjaga.