Nganjuk, tivi7news.com-Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati nomor urut 02, Ita Triwibawati dan Zuli Rantauwati, tampil memukau dalam Debat Publik Ketiga Pilkada Nganjuk 2024 yang berlangsung pada Rabu malam (20/11/2024) di Hotel Mercure Grand Mirama, Surabaya.
Debat publik yang menjadi penutup rangkaian kampanye Pilkada ini diselenggarakan oleh KPU Nganjuk dengan tema “Mengelola Birokrasi yang Akuntabel dan Berkeadilan sebagai Komitmen Pemerintah Hadir untuk Masyarakat.” Tiga pasangan calon yang hadir adalah Muhammad Muhibbin-Aushaf Fajr Herdiansyah, Ita Triwibawati-Zuli Rantauwati, dan Marhaen Djumadi-Trihandy Cahyo Saputro.
Pasangan nomor urut 02, yang akrab disapa Bunda Ita dan Mbak Zuli, berhasil menarik perhatian publik dengan pernyataan tegas dan program inovatif yang mereka usung.
“Kami akan memastikan setiap instansi memiliki sistem akuntabilitas yang kuat, dengan semangat birokrasi yang profesional dan melayani,” ungkap Bunda Ita. Ia juga menekankan pentingnya mengembangkan sistem pelayanan yang terintegrasi antar instansi untuk memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam mengakses layanan publik.
Inovasi Unggulan: Aplikasi “Sapa Bupati Jayamrta” dan Program “Bunga Desa”
Dalam debat tersebut, Bunda Ita dan Mbak Zuli memperkenalkan dua program unggulan mereka, yaitu “Sapa Bupati Jayamrta” dan “Bunga Desa.”
Aplikasi ini merupakan saluran pengaduan berbasis mobile yang memungkinkan masyarakat Nganjuk untuk menyampaikan keluhan terkait pemerintahan, infrastruktur, maupun isu publik lainnya. Aplikasi ini diharapkan menjadi jembatan langsung antara masyarakat dan pemerintah daerah
Bunga Desa (Bupati Ngantor di Desa)
Program Bunga Desa menjadi salah satu terobosan terbesar dari pasangan ini. Melalui program tersebut, Bunda Ita dan Mbak Zuli berjanji untuk secara rutin berkantor di desa-desa di seluruh Kabupaten Nganjuk.
“Kami akan berkantor di desa dan kecamatan minimal tiga hari dalam sebulan. Dengan begitu, kami bisa langsung melihat perkembangan dan permasalahan di setiap desa,” jelas Bunda Ita.
Selain itu, program ini akan menghadirkan berbagai pelayanan langsung kepada masyarakat, seperti:
Layanan kesehatan gratis,
Pengurusan dokumen kependudukan,
Penyuluhan KB dan stunting,
Pemberian bantuan pendidikan,
Penyediaan pupuk,
Pembangunan infrastruktur, dan berbagai kebutuhan lainnya.
Program Bunga Desa mendapatkan apresiasi tinggi dari masyarakat. Salah satu warga Desa Demangan, Kecamatan Tanjunganom, Tamo Riyanto, memberikan dukungan penuh terhadap gagasan tersebut.
“Ini belum pernah dilakukan oleh bupati sebelumnya. Kalau benar Bupati mau ngantor di desa, bahkan mungkin menginap, itu akan membuat pemerintah lebih dekat dengan masyarakat dan memahami permasalahan yang kami hadapi. Saya doakan Bunda Ita sukses menjadi Bupati Nganjuk,” ujar Tamo.
Melalui ide-ide inovatif yang ditawarkan, pasangan Bunda Ita dan Mbak Zuli membawa angin segar bagi masyarakat Nganjuk. Komitmen mereka untuk menciptakan birokrasi yang akuntabel, pelayanan terintegrasi, dan kedekatan langsung dengan masyarakat menjadi harapan baru untuk mewujudkan pemerintahan yang benar-benar melayani rakyat.