NGANJUK, tivi7news.com, – Upacara Tedak Siten merupakan salah satu tradisi yang sangat penting dalam kebudayaan Jawa, khususnya bagi masyarakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Upacara ini dilaksanakan sebagai bentuk syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas pertumbuhan dan perkembangan anak, yang diti dengan langkah pertama anak (biasanya pada usia tujuh bulan) untuk berjalan di atas tanah. Nama “Tedak Siten” berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, “tedak” yang berarti turun atau melangkah, dan “siten” yang berarti tanah. Dengan demikian, upacara ini memiliki makna simbolis yang mendalam tentang hubungan manusia dengan alam semesta, kehidupan, dan penciptanya.
Filosofi Upacara Tedak Siten
Filosofi yang terkandung dalam upacara Tedak Siten sangat kaya dan mencakup aspek spiritual, sosial, dan psikologis. Berikut adalah beberapa poin utama dari filosofi tersebut:
- Hubungan Manusia dengan Alam Semesta
Upacara Tedak Siten mengajarkan tentang pentingnya menjaga keseimbangan dan harmoni dengan alam semesta. Langkah pertama yang diambil anak di atas tanah diinterpretasikan sebagai perwujudan keterhubungan antara manusia dan bumi, yang mana manusia harus selalu menghargai dan merawat lingkungan sekitar.
- Perjalanan Hidup Manusia
Melalui upacara ini, diharapkan anak akan dapat menjalani hidup dengan langkah yang kokoh dan pasti. Prosesi upacara yang melibatkan anak untuk melangkah di atas beberapa simbolis benda memiliki makna sebagai persiapan menghadapi berbagai tantangan dalam kehidupan.
Upacara ini juga merupakan ekspresi harapan dan doa orang tua untuk masa depan anaknya. Melalui serangkaian ritus dan doa yang diucapkan, orang tua menyampaikan keinginan agar anak tumbuh menjadi pribadi yang kuat, sehat, berakhlak baik, dan berhasil dalam kehidupan.
Tedak Siten tidak hanya tentang langkah fisik anak di atas tanah, tetapi juga tentang pendidikan karakter. Melalui upacara ini, anak diajarkan tentang nilai-nilai kehidupan, seperti keberanian, ketekunan, dan kesadaran akan tanggung jawab sosial.
Upacara ini juga berfungsi sebagai sarana memperkuat ikatan sosial dalam masyarakat. Keluarga, kerabat, dan tetangga yang hadir tidak hanya turut merayakan, tetapi juga memberikan dukungan moral dan doa untuk anak yang sedang tumbuh.
Upacara Tedak Siten adalah cerminan dari kekayaan budaya dan filosofis masyarakat Jawa, yang memadukan aspek spiritualitas, sosial, dan pendidikan dalam satu ritus. Upacara ini tidak hanya merupakan perayaan fisik dari langkah pertama anak, tetapi juga sebuah simbolisasi dari harapan, doa, dan aspirasi untuk kehidupan yang harmonis antara manusia dengan alam semesta, sesama manusia, dan penciptanya. Dengan demikian, Tedak Siten menjadi sebuah tradisi yang mendidik, menginspirasi, dan mempererat hubungan sosial dalam masyarakat.