Nganjuk, tivi7news.com – Warga Desa Tegaro, Kecamatan Prambon, Nganjuk digegerkan oleh berita kehilangan seorang bocah berusia tujuh tahun asal Kediri yang akhirnya ditemukan meninggal di Pintu Air Saluran Sekunder Desa Bangsri, Kecamatan Kertosono.
Bocah tersebut adalah Muhammad Wildan Hidayatullah (7) yang berasal dari Dusun Tegal Rejo, Rt 01, Rw 01, Desa Ngablak, Kecamatan Banyakan, Kabupaten Kediri. Ia dilaporkan hilang pada hari Kamis (15/02/2024) oleh orang tuanya.
Saksi mata melaporkan bahwa Wildan terakhir kali terlihat bermain di halaman rumah kakeknya sebelum dilaporkan hilang. Orang tuanya membawa Wildan berkunjung ke rumah kakeknya di Pondok Gedongsari, Dusun Prambon, Desa Tegaro, Kecamatan Prambon.
Namun, menurut penjelasan dari kakak korban yang bernama Noval (10), korban menyusulnya ke sungai untuk mencuci karpet, dan di sana korban bermain di tepi sungai. Saat Noval selesai menjemur karpet, korban sudah tidak ada di lokasi.
Setelah pencarian yang intensif dilakukan, pada Jumat (16/02) sekitar pukul 9.30 WIB, jasad Muhammad Wildan Hidayatullah ditemukan di pintu air saluran sekunder Desa Bangsri, Kecamatan Kertosono.
Suharono, Plt Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, mengonfirmasi bahwa bocah berusia tujuh tahun bernama Wildan merupakan korban tenggelam saat bermain di sungai bersama kakaknya.
“Saya menduga bahwa Wildan tidak sengaja terjatuh ke sungai saat bermain di sekitar area sungai, ketika kakaknya sedang menjemur karpet setelah dicuci di sungai,” ujar Suharono pada Jumat (16/02).
“Ikut dalam pencarian oleh BPBD Nganjuk, bersama TNI, Polri, AB BPBD Provinsi Jatim, Perangkat Desa dibantu Masyarakat dan Relawan, jasad korban berhasil ditemukan di pintu air saluran sekunder Desa Bangsri, Kecamatan Kertosono, dengan jarak 17 kilometer dari lokasi awal korban tenggelam,” jelaskan Suharono.
“Saat jenazah korban telah diidentifikasi oleh keluarga, kemudian jenazah Muhammad Wildan Hidayatullah dievakuasi dan diteruskan ke rumah duka sesuai kesepakatan dengan pihak keluarga di lokasi penemuan,” kata Suharono.
Warga sekitar yang terpukul oleh peristiwa ini merasakan duka yang mendalam atas kehilangan Wildan. Mereka berharap agar kejadian tragis ini dapat menjadi pelajaran bagi semua orang untuk lebih berhati-hati terhadap anak-anak, serta meningkatkan kesadaran akan bahaya lingkungan sekitar.