Nganjuk, tivi7news.com- Debat publik kedua calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Nganjuk 2024 berlangsung di Gedung Wanita Nganjuk pada Rabu sore, 6 November 2024. Acara ini dihadiri oleh tiga pasangan Cawabup yang memperebutkan posisi Wakil Bupati Nganjuk, yaitu Cawabup nomor urut 01 Aushaf Fajr Herdiansyah, Cawabup nomor urut 02 Zuli Rantauwati, dan Cawabup nomor urut 03 Trihandy Cahyo Saputro. Masing-masing Cawabup hadir bersama pasangan Cabup mereka, untuk memaparkan visi, misi, dan solusi atas berbagai permasalahan yang dihadapi Kabupaten Nganjuk.
Debat tersebut disiarkan secara langsung dan menarik perhatian banyak warga Nganjuk, karena banyak membahas isu-isu penting yang masih menjadi pekerjaan rumah (PR) besar bagi pemerintahan Kabupaten Nganjuk saat ini, seperti masalah ekonomi dan infrastruktur yang belum sepenuhnya terselesaikan oleh bupati terdahulu.
Salah satu isu utama yang disorot dalam debat tersebut adalah permasalahan ketersediaan air bersih. Meski Kabupaten Nganjuk terus berkembang, hingga tahun 2024, sejumlah desa masih mengalami krisis air bersih. Tercatat ada 6 desa yang masih bergantung pada sumber air yang sangat terbatas, terutama saat musim kemarau.
Mbak Zuli, Cawabup nomor urut 02, yang mendampingi Cabup Bunda Ita Triwibawati, menanggapi permasalahan ini dengan solusi konkret. Ia mengusulkan pembangunan infrastruktur air bersih yang merata, tidak hanya di daerah perkotaan, tetapi juga menjangkau desa-desa pelosok yang kerap kesulitan mendapatkan akses air bersih.
“Kami akan memastikan bahwa saluran air bersih dibangun secara merata di seluruh Kabupaten Nganjuk. Tidak hanya di kota, tetapi juga di desa-desa terpencil yang sering mengalami kekeringan di musim kemarau. Ini akan menjadi prioritas kami untuk memastikan setiap warga Nganjuk dapat mengakses air bersih dengan mudah,” tegas Mbak Zuli.
Selain masalah air bersih, Cawabup Zuli juga memfokuskan perhatian pada pengembangan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Sebagai seorang yang berpengalaman dalam memimpin berbagai perusahaan dan menangani masalah permodalan, Mbak Zuli menjelaskan bahwa pengembangan UMKM di Nganjuk akan menjadi salah satu fokus utama pasangan Ita-Zuli. Ia menjanjikan pemberian akses permodalan bagi setiap UMKM di Kabupaten Nganjuk untuk mendukung usaha mereka berkembang lebih pesat.
“Kami berkomitmen untuk membantu setiap UMKM dengan memberikan akses permodalan yang lebih baik. Selain itu, kami juga akan mendatangkan investor yang dapat mendukung penuh pengembangan UMKM di Nganjuk. Ini adalah langkah penting untuk meningkatkan perekonomian daerah,” ujar Mbak Zuli.
Salah satu perhatian penting lain yang diungkapkan oleh Mbak Zuli adalah terkait infrastruktur jalan usaha tani. Ia menyatakan bahwa perbaikan dan pengembangan jalan pertanian di setiap desa akan menjadi prioritas, guna memudahkan petani dalam mengangkut hasil panen mereka ke pasar atau tempat pengolahan. Hal ini, menurut Mbak Zuli, penting untuk mendukung kesejahteraan petani dan mendorong sektor pertanian agar lebih produktif.
Puncak dari paparan Cawabup Zuli terjadi saat ia menyoroti keberadaan Bendungan Semantok yang hingga kini belum memberikan manfaat yang signifikan bagi petani sekitar. Bendungan Semantok, yang dikenal sebagai bendungan terpanjang se-Asia Tenggara, seharusnya bisa menjadi sumber irigasi untuk mengairi sawah sekitar 7.000 petani yang berada di sekitar bendungan. Namun, hingga saat ini, bendungan tersebut belum berfungsi maksimal untuk kepentingan pertanian.
“Kami, pasangan nomor urut 02, akan melakukan evaluasi terhadap fungsi Bendungan Semantok. Kami akan menyelidiki mengapa bendungan ini tidak berfungsi dengan baik, dan setelah evaluasi, kami akan menyusun perencanaan baru agar Bendungan Semantok benar-benar dapat bermanfaat bagi petani. Setidaknya, bendungan ini harus bisa mendukung irigasi bagi sekitar 7.000 petani yang ada di wilayah tersebut,” jelas Mbak Zuli dengan tegas.
Tak hanya masalah infrastruktur dan pertanian, dalam debat tersebut juga sempat dibahas mengenai pengembangan kawasan jalan Ahmad Yani. Mbak Zuli, yang mendampingi Cabup Bunda Ita, mengungkapkan rencana besar untuk menjadikan kawasan ini lebih berkembang. Mereka berencana untuk menjadikan Jalan Ahmad Yani sebagai kawasan “one-way” yang akan menjadi pusat keramaian dan aktivitas ekonomi, serupa dengan kawasan Malioboro di Yogyakarta.
“Kita bisa mencontoh daerah-daerah yang sudah maju, seperti Yogyakarta dengan Malioboro-nya. Kenapa kita tidak bisa menjadikan Jalan Ahmad Yani sebagai pusat keramaian yang menarik banyak pengunjung dan wisatawan? Itu adalah salah satu rencana kami untuk membuat Nganjuk lebih hidup dan maju,” kata Mbak Zuli, yang disambut tepuk tangan hangat dari para pendukungnya yang hadir.
Dengan paparan-paparan tersebut, pasangan Ita-Zuli menegaskan komitmennya untuk menyelesaikan permasalahan-permasalahan besar yang dihadapi Kabupaten Nganjuk, serta menghadirkan kebijakan-kebijakan yang lebih progresif untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam kesempatan tersebut, para calon wakil bupati menyampaikan visi dan misi mereka yang berfokus pada peningkatan kualitas hidup masyarakat Nganjuk, dengan menekankan pentingnya pembangunan infrastruktur, pengembangan UMKM, serta keberpihakan kepada petani dan sektor pertanian.
Debat ini menambah keyakinan banyak warga Nganjuk bahwa pilihan mereka pada pasangan Ita-Zuli adalah pilihan yang tepat untuk membawa Kabupaten Nganjuk menuju perubahan yang lebih baik dan sejahtera.