Mitos atau Fakta, Apakah Nasi Jagung dan Nasi Singkong Bisa Mencegah Diabetes?

Mitos atau Fakta, Apakah Nasi Jagung dan Nasi Singkong Bisa Mencegah Diabetes? Foto: Tivi7news/ilustrasi

Nganjuk, tivi7news.com- Diabetes melitus merupakan salah satu penyakit kronis yang jumlah penderitanya terus meningkat setiap tahunnya. Penyakit ini terjadi ketika tubuh tidak dapat memproduksi insulin dengan cukup atau tidak dapat menggunakan insulin dengan efektif, yang mengakibatkan peningkatan kadar gula darah. Meningkatnya angka penderita diabetes membuat banyak orang mulai lebih memperhatikan gaya hidup dan pola makan mereka untuk mencegah timbulnya penyakit ini. Salah satu perubahan yang sering dilakukan adalah mengganti nasi putih dengan nasi jagung atau nasi singkong. Namun, apakah benar nasi jagung atau nasi singkong dapat mencegah diabetes? Mari kita telaah lebih dalam.

 

Bacaan Lainnya

Beberapa orang percaya bahwa mengonsumsi nasi jagung atau nasi singkong dapat mencegah diabetes. Keyakinan ini didasarkan pada asumsi bahwa kedua jenis nasi tersebut memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih. Sebelum kita membahas kebenaran anggapan ini, penting untuk memahami terlebih dahulu apa itu indeks glikemik dan bagaimana pengaruhnya terhadap kadar gula darah.

 

Indeks glikemik (IG) adalah sistem pengukuran yang digunakan untuk mengetahui seberapa cepat karbohidrat dalam makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi. Makanan dengan IG tinggi akan cepat menaikkan gula darah, sementara makanan dengan IG rendah cenderung meningkatkan gula darah secara bertahap dan lebih stabil. Berdasarkan angka IG, makanan dapat dikategorikan menjadi tiga kelompok:

Indeks Glikemik Rendah: Di bawah 55

Indeks Glikemik Sedang: 56-69

Indeks Glikemik Tinggi: Di atas 70

Makanan dengan indeks glikemik rendah umumnya dicerna lebih lambat, sehingga tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang cepat. Ini sangat penting bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil, khususnya bagi penderita diabetes atau mereka yang berisiko tinggi mengalami diabetes.

 

Menurut dokter spesialis gizi klinik, dr. Mulianah Daya, Sp.GK, nasi jagung dan nasi singkong memang memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan dengan nasi putih. “Makanan dengan indeks glikemik rendah cenderung dicerna lebih lambat oleh tubuh, sehingga melepaskan energi secara bertahap,” jelas dr. Mulianah dalam acara Medical Knowledge Update seputar Diabetes Melitus yang diselenggarakan oleh Dailymeal di RS Mentari, Tangerang.

Karena nasi jagung dan nasi singkong memiliki sifat tersebut, kedua jenis nasi ini dapat membantu menjaga kadar gula darah agar tetap stabil. Ini sangat penting untuk mencegah lonjakan gula darah yang tidak diinginkan, yang bisa berisiko bagi orang yang memiliki kondisi medis tertentu, termasuk diabetes.

Selain itu, konsumsi karbohidrat dengan indeks glikemik rendah seperti nasi jagung dan nasi singkong juga mendukung pengelolaan berat badan yang lebih baik. Hal ini dapat bermanfaat dalam pencegahan diabetes tipe 2, karena obesitas merupakan salah satu faktor risiko utama terjadinya diabetes.

 

Dokter spesialis penyakit dalam, dr. Sulistiowaty Ohnio, Sp.PD, menambahkan bahwa mengadopsi pola makan dengan indeks glikemik rendah dapat menjadi pilihan yang lebih baik untuk kesehatan jangka panjang. “Mengendalikan kadar gula darah melalui pola makan yang sehat sangat penting untuk mencegah komplikasi serius pada penderita diabetes,” ujar dr. Sulistiowaty.

Mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik rendah, seperti nasi jagung atau nasi singkong, dapat membantu menstabilkan kadar gula darah, mengurangi risiko penyakit kronis, dan menghindari komplikasi yang sering terjadi pada penderita diabetes, seperti gangguan jantung, kerusakan ginjal, atau kerusakan saraf.

Pola makan berbasis indeks glikemik rendah tidak hanya bermanfaat untuk penderita diabetes, tetapi juga bagi orang sehat yang ingin menjaga kesehatan tubuh secara umum dan mencegah diabetes tipe 2.

 

Meskipun mengganti nasi putih dengan nasi jagung atau nasi singkong tidak bisa dijadikan satu-satunya cara untuk mencegah diabetes, kedua jenis nasi ini memang menawarkan keuntungan dalam mengelola kadar gula darah. Dengan indeks glikemik yang lebih rendah, nasi jagung dan nasi singkong dapat menjadi pilihan yang lebih baik dalam diet sehari-hari, terutama bagi mereka yang ingin menjaga kadar gula darah tetap stabil dan mencegah lonjakan gula yang tidak diinginkan.

Namun, penting untuk diingat bahwa pencegahan diabetes memerlukan pendekatan yang lebih komprehensif, yang mencakup pola makan sehat secara keseluruhan, rutin berolahraga, dan menjaga berat badan ideal. Mengganti nasi putih dengan nasi jagung atau nasi singkong hanyalah salah satu langkah kecil dalam usaha mencegah diabetes, yang harus dilengkapi dengan kebiasaan hidup sehat lainnya.

 

Pos terkait