Menjaga Tradisi dan Warisan Leluhur, Ida Bagus Dukung Nyadran di Sonoageng

Ida Bagus Dukung Nyadran di Sonoageng, Menjaga Tradisi dan Warisan Leluhur. Foto: Tivi7news/Indarwati.
banner 468x60

NGANJUK, tivi7news.com– Pada Kamis, 18 Juli 2024, Desa Sonoageng di Kecamatan Prambon, Kabupaten Nganjuk, dipenuhi dengan semangat kebersamaan dan kegembiraan saat menggelar kirab budaya dan acara tumpengan dalam rangka bersih desa atau nyadran. Acara tahunan ini selalu menjadi magnet bagi masyarakat setempat, karena disertai berbagai pagelaran seni tradisional yang memukau.

Prosesi nyadran diawali dengan kirab budaya yang khidmat, di mana tumpeng diarak sejauh 500 meter dari balai desa menuju makam leluhur desa, Eyang Said. Eyang Said dipandang sebagai tokoh yang pertama kali membuka lahan dan mendirikan Desa Sonoageng, sehingga mendapat penghormatan tinggi sebagai pendiri desa. Suasana sakral dan kebersamaan terpancar dari irama gamelan dan musik tradisional yang mengiringi perjalanan kirab, menciptakan pengalaman yang mengesankan bagi peserta dan penonton.

Bacaan Lainnya
banner 300x250

Ketika malam tiba, nyadran semakin semarak dengan beragam pertunjukan seni tradisional yang memperlihatkan kekayaan budaya Jawa. Penampilan wayang krucil, wayang timplong, campur sari, kentrung, dan wayang kulit menggambarkan keanekaragaman seni dan budaya yang dimiliki masyarakat Desa Sonoageng. Setiap pertunjukan menghadirkan daya tarik tersendiri, memperkuat identitas budaya yang dijaga dengan baik oleh masyarakat setempat.

Ida Bagus, anggota DPRD Provinsi Jawa Timur, menyatakan bahwa nyadran merupakan tradisi yang penting untuk mengenang leluhur yang berjasa dalam membangun desa. “Tujuan utamanya adalah nguri-uri atau melestarikan kebudayaan tradisional Jawa agar selalu dikenang dan tidak hilang seiring perkembangan zaman,” jelasnya.

Keberhasilan acara nyadran ini tidak lepas dari semangat gotong royong masyarakat Desa Sonoageng. Ida Bagus, yang juga merupakan warga desa Sonoageng, menekankan bahwa seluruh kegiatan ini didanai secara swadaya oleh masyarakat. Ini menunjukkan betapa kuatnya rasa kebersamaan dan kecintaan terhadap warisan budaya leluhur.

Nyadran di Desa Sonoageng bukan hanya sebuah perayaan budaya, tetapi juga simbol pelestarian warisan leluhur dan identitas budaya masyarakat. Dengan terus menjaga dan merayakan tradisi ini, masyarakat Desa Sonoageng berharap bahwa nilai-nilai budaya yang diwariskan oleh leluhur akan tetap hidup dan berkembang di tengah kemajuan zaman.

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *