Nganjuk, tivi7news.com- Amandel, atau tonsil, adalah dua kelenjar kecil yang terletak di belakang tenggorokan. Mereka berfungsi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh, membantu melawan infeksi. Namun, ketika amandel mengalami peradangan, kondisi ini dikenal sebagai tonsilitis, yang sering ditandai dengan pembengkakan. Berikut adalah tujuh penyebab utama amandel bengkak.
1. Infeksi Virus
Salah satu penyebab paling umum amandel bengkak adalah infeksi virus. Virus seperti virus influenza, virus epstein-barr (yang menyebabkan mononukleosis), dan adenovirus dapat menginfeksi amandel. Gejala yang menyertainya meliputi sakit tenggorokan, demam, dan kelelahan. Peradangan yang disebabkan oleh virus ini biasanya akan sembuh dengan sendirinya dalam waktu beberapa hari.
2. Infeksi Bakteri
Selain virus, infeksi bakteri juga dapat menyebabkan amandel bengkak. Bakteri Streptococcus, penyebab utama radang tenggorokan (streptococcal pharyngitis), adalah salah satu yang paling umum. Gejala infeksi bakteri sering kali lebih parah daripada infeksi virus, dengan gejala seperti sakit tenggorokan yang hebat, demam tinggi, dan pembengkakan kelenjar getah bening di leher. Jika tidak diobati, infeksi ini dapat menyebabkan komplikasi serius.
3. Alergi
Reaksi alergi terhadap berbagai zat, seperti debu, serbuk sari, atau makanan tertentu, juga dapat menyebabkan peradangan amandel. Ketika tubuh bereaksi terhadap alergen, ia melepaskan histamin, yang dapat menyebabkan pembengkakan dan iritasi pada jaringan tenggorokan. Penderita alergi mungkin juga mengalami gejala lain seperti bersin, gatal, dan pilek.
Paparan terhadap iritan lingkungan, seperti asap rokok, polusi udara, atau bahan kimia, dapat menyebabkan amandel bengkak. Iritasi ini dapat memicu respons peradangan yang membuat amandel meradang dan bengkak. Individu yang tinggal di daerah dengan kualitas udara yang buruk atau yang terpapar asap rokok secara teratur berisiko lebih tinggi mengalami masalah ini.
5. Kebersihan Mulut yang Buruk
Kebersihan mulut yang buruk dapat menyebabkan penumpukan bakteri di area tenggorokan dan mulut, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan infeksi dan peradangan pada amandel. Penyakit gusi dan infeksi mulut lainnya dapat menyebar ke amandel, menyebabkan pembengkakan. Penting untuk menjaga kebersihan gigi dan mulut untuk mencegah kondisi ini.
6. Kelelahan dan Stres
Kondisi fisik seperti kelelahan dan stres dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh, membuat seseorang lebih rentan terhadap infeksi. Ketika sistem kekebalan tubuh terganggu, kemungkinan terjadinya infeksi pada amandel meningkat. Mengelola stres dan cukup istirahat dapat membantu menjaga kesehatan sistem kekebalan tubuh.
7. Kondisi Medis Lainnya
Beberapa kondisi medis, seperti refluks gastroesofageal (GERD), dapat menyebabkan iritasi pada tenggorokan dan amandel. Asam lambung yang naik ke tenggorokan dapat menyebabkan peradangan dan pembengkakan. Selain itu, kondisi autoimun dan penyakit lainnya yang memengaruhi sistem kekebalan tubuh juga dapat berkontribusi terhadap pembengkakan amandel.
Amandel bengkak dapat disebabkan oleh berbagai faktor, mulai dari infeksi virus dan bakteri hingga alergi dan iritasi lingkungan. Penting untuk mengenali gejala dan penyebab yang mendasarinya agar dapat mengambil langkah-langkah yang tepat untuk pengobatan. Jika gejala berlangsung lama atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan kepada profesional medis untuk diagnosis dan penanganan yang tepat. Menjaga kebersihan, mengelola stres, dan memperhatikan kesehatan secara keseluruhan dapat membantu mencegah peradangan amandel di masa mendatang.