NGANJUK, tivi7news.com, – Berpuasa di bulan ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang wajib dilaksanakan oleh setiap muslim yang sudah baligh dan mampu. Selain menahan diri dari makan dan minum, berpuasa juga mengajarkan umat Islam untuk mengendalikan hawa nafsu, termasuk emosi seperti kemarahan. Lantas, bagaimana hukumnya jika seseorang marah saat sedang berpuasa?
Pengertian Marah
Marah adalah reaksi emosional yang wajar dialami oleh setiap manusia. Namun, Islam mengajarkan umatnya untuk selalu mengendalikan emosi, terutama saat berpuasa. Marah dapat mengurangi pahala puasa, bahkan dapat merusaknya jika diikuti dengan tindakan yang dilarang oleh syariat.
Dalam Islam, tidak ada satu hadist pun yang secara eksplisit menyatakan bahwa marah dapat membatalkan puasa. Namun, marah dapat mengurangi keutamaan dan pahala puasa yang sedang dijalankan. Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kamu sedang berpuasa, maka janganlah ia berkata kotor atau berteriak. Jika ada orang yang mencaci atau mengajak bertengkar, maka katakanlah, ‘Saya sedang berpuasa’.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Dari hadist ini, jelas bahwa Islam mengajarkan umatnya untuk menghindari marah dan konflik selama berpuasa. Sikap ini bukan hanya untuk menjaga kesucian puasa, tetapi juga untuk melatih diri agar lebih sabar dan pemaaf.
Mengendalikan Emosi Selama Berpuasa
Berikut beberapa cara yang diajarkan Islam untuk mengendalikan emosi, khususnya kemarahan, selama berpuasa:
- Mengingat Allah (Dzikir)
Mengingat Allah dapat menenangkan hati dan pikiran, serta mengurangi kemarahan.
- Berwudhu
Rasulullah SAW mengatakan bahwa marah berasal dari setan dan setan terbuat dari api, sedangkan api dapat dipadamkan dengan air. Maka, berwudhu dapat menjadi salah satu cara untuk menenangkan diri saat marah.
- Berubah Posisi
Jika marah saat berdiri, duduklah. Jika sudah duduk, berbaringlah. Perubahan posisi fisik dapat membantu meredakan emosi.
- Diam
Diam merupakan emas saat emosi sedang memuncak. Dengan diam, seseorang dapat menghindari kata-kata atau tindakan yang dapat merugikan diri sendiri dan orang lain.
- Menghindari Pemicu
Jauhi situasi atau hal-hal yang dapat memicu emosi negatif.
Marah saat berpuasa tidak membatalkan puasa, namun dapat mengurangi pahala dan keberkahan yang diperoleh. Islam mengajarkan umatnya untuk mengendalikan emosi, terutama kemarahan, dengan berbagai cara seperti dzikir, berwudhu, mengubah posisi, diam, dan menghindari pemicu kemarahan. Dengan demikian, umat Islam dapat menjalankan ibadah puasa dengan lebih khusyuk dan mendapatkan pahala yang maksimal.