Nganjuk, tivi7news.com– Gondongan, atau dalam istilah medis dikenal sebagai parotitis, adalah penyakit yang umumnya disebabkan oleh infeksi virus. Meskipun gondongan dapat menyerang siapa saja, penyakit ini lebih sering terjadi pada anak-anak. Untungnya, perkembangan vaksin telah memungkinkan pencegahan penyakit ini, sehingga kasus gondongan di banyak negara, termasuk Amerika Serikat, sudah jauh berkurang. Namun, penyakit ini masih bisa terjadi pada individu yang tidak mendapatkan vaksinasi.
Penyebab Gondongan
Gondongan disebabkan oleh virus yang dapat menyebar melalui droplet atau tetesan kecil dari saluran pernapasan, terutama ketika seseorang yang terinfeksi batuk, bersin, atau bahkan berbicara. Selain itu, gondongan juga dapat ditularkan melalui kontak langsung dengan benda-benda yang terkontaminasi, seperti cangkir, peralatan makan, atau handuk yang digunakan oleh orang yang terinfeksi. Virus ini juga bisa menyebar melalui kontak tangan, ketika seseorang yang terinfeksi menyentuh objek tertentu tanpa mencuci tangan terlebih dahulu, kemudian objek itu disentuh oleh orang lain.
Biasanya, seseorang yang terinfeksi gondongan dapat menularkan penyakit ini sebelum gejala pembengkakan muncul dan dapat terus menularkan virus hingga lima hari setelah pembengkakan terjadi. Proses inkubasi virus gondongan, yaitu waktu antara terpapar virus dan munculnya gejala, biasanya berlangsung sekitar dua hingga tiga minggu.
Gejala Gondongan
Gejala gondongan bisa bervariasi, tetapi beberapa gejala umum yang sering muncul meliputi:
• Kesulitan mengunyah: Pembengkakan pada kelenjar parotis dapat membuat seseorang merasa sakit saat mengunyah makanan.
• Nyeri pada testis: Pembengkakan dan rasa sakit pada testis dapat terjadi pada pria yang terinfeksi gondongan.
• Demam: Suhu tubuh yang meningkat adalah salah satu gejala umum infeksi virus.
• Sakit kepala: Penderita gondongan sering merasakan sakit kepala yang cukup mengganggu.
• Nyeri otot: Tubuh terasa lelah dan otot-otot bisa merasa sakit.
• Kelelahan: Penderita gondongan sering merasa sangat lelah dan lemah.
• Kehilangan nafsu makan: Nafsu makan bisa menurun seiring dengan timbulnya rasa tidak nyaman.
Penting untuk dicatat bahwa gejala gondongan bisa mirip dengan beberapa kondisi kesehatan lainnya. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan tenaga medis jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut agar dapat segera mendapatkan diagnosis yang tepat.
Diagnosis Gondongan
Untuk mendiagnosis gondongan, tenaga medis akan mengamati gejala-gejala yang muncul serta riwayat kontak dengan orang yang terinfeksi gondongan. Jika diduga seseorang menderita gondongan, sampel dapat diambil untuk diuji lebih lanjut. Sampel tersebut bisa berupa swab dari mulut atau pengambilan urine, yang kemudian akan diuji untuk mendeteksi virus gondongan. Selain itu, tes darah juga dapat dilakukan untuk melihat apakah tubuh telah membentuk antibodi terhadap virus gondongan, yang menandakan bahwa seseorang sedang melawan infeksi tersebut.
Pengobatan Gondongan
Pengobatan gondongan biasanya lebih fokus pada peredaan gejala, karena tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan virus ini secara langsung. Beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk meredakan gejala gondongan meliputi:
• Penggunaan obat pereda nyeri: Obat seperti parasetamol atau ibuprofen dapat digunakan untuk meredakan rasa sakit dan menurunkan demam.
• Peningkatan asupan cairan: Banyak minum air putih sangat penting untuk mencegah dehidrasi dan membantu tubuh melawan infeksi.
• Istirahat yang cukup: Istirahat yang cukup sangat dianjurkan, terutama pada beberapa hari pertama setelah gejala muncul.
• Menghindari kontak dengan orang lain: Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), orang yang menderita gondongan, baik anak-anak maupun orang dewasa, sebaiknya menghindari kontak dengan orang lain, terutama di tempat umum, hingga lima hari setelah pembengkakan kelenjar mulai.
Praktik kebersihan yang baik juga sangat penting untuk mencegah penyebaran penyakit ini. Beberapa langkah yang dapat diambil termasuk mencuci tangan secara menyeluruh, menutup mulut saat batuk atau bersin, serta membersihkan permukaan yang sering disentuh seperti gagang pintu, meja, dan peralatan makan.
Komplikasi yang Mungkin Terjadi
Meskipun sebagian besar kasus gondongan dapat sembuh tanpa masalah serius, beberapa orang dapat mengalami komplikasi yang lebih berat, di antaranya:
• Meningitis atau ensefalitis: Kedua kondisi ini merujuk pada peradangan pada selaput otak atau pada otak itu sendiri. Hal ini dapat menyebabkan kejang, stroke, atau bahkan kematian.
• Orkitis: Ini adalah peradangan dan pembengkakan pada salah satu atau kedua testis, yang bisa menyebabkan penurunan kesuburan atau bahkan kemandulan pada pria.
• Mastitis: Peradangan pada jaringan payudara, yang lebih jarang terjadi pada wanita yang terinfeksi gondongan.
• Parotitis: Pembengkakan pada kelenjar parotis yang terletak di depan telinga, yang merupakan gejala utama gondongan.
• Ooforitis: Peradangan pada salah satu atau kedua ovarium, yang bisa mempengaruhi kesuburan pada wanita.
• Pankreatitis: Peradangan pada pankreas yang dapat menyebabkan masalah pencernaan serius.
• Kehilangan pendengaran: Beberapa kasus gondongan dapat menyebabkan gangguan pendengaran permanen, meskipun ini sangat jarang terjadi.
Pencegahan Gondongan
Gondongan dapat dicegah dengan vaksinasi. Vaksin MMR (campak, gondongan, dan rubella) adalah vaksin kombinasi yang sangat efektif dalam mencegah infeksi gondongan. Vaksin ini umumnya diberikan pada anak-anak dalam dua dosis, yang pertama kali diberikan pada usia 12 hingga 15 bulan dan dosis kedua pada usia 4 hingga 6 tahun.
Bagi orang dewasa yang belum divaksinasi atau tidak memiliki bukti kekebalan terhadap gondongan, vaksin MMR juga disarankan. Jika seseorang sudah pernah terinfeksi gondongan, mereka umumnya akan memiliki kekebalan seumur hidup terhadap penyakit ini, dan tidak perlu divaksinasi lagi.
Jika Anda belum divaksinasi atau belum pernah terkena gondongan, sebaiknya diskusikan dengan dokter untuk mendapatkan informasi lebih lanjut mengenai vaksinasi.
Gondongan adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dan dapat dicegah dengan vaksinasi. Meskipun kini lebih jarang terjadi, gondongan masih dapat menular, terutama di kalangan orang yang tidak divaksinasi. Meskipun gondongan biasanya dapat sembuh dengan perawatan yang tepat, komplikasi serius bisa terjadi pada sebagian orang. Pencegahan dengan vaksinasi tetap menjadi langkah terbaik untuk melindungi diri dari penyakit ini. Jika Anda atau anak Anda mengalami gejala gondongan, segera temui dokter untuk diagnosis dan pengobatan yang tepat.