Nganjuk, tivi7news.com- Ita Triwibawati, yang akrab dipanggil Bunda Ita, terus berjuang dengan semangat yang tak tergoyahkan dalam kontestasi Pilkada Nganjuk 2024. Bersama pasangannya, Zuli Rantauwati, calon wakil bupati, Bunda Ita bertekad untuk memberikan yang terbaik meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan di lapangan.
Meskipun hanya didukung oleh dua partai politik dan menjadi satu-satunya pasangan calon perempuan di pilkada kali ini, Bunda Ita tidak gentar. Ia memiliki tekad untuk mewujudkan visi dan misi yang telah disusun demi kesejahteraan masyarakat Nganjuk.
Kegigihan Bunda Ita memiliki akar yang dalam, terinspirasi oleh berbagai sosok yang ia temui dalam perjalanan kampanyenya. Salah satu pengalaman yang paling menyentuh adalah saat ia mengunjungi pasar-pasar tradisional. Dalam salah satu kunjungan, ia bertemu dengan seorang nenek penjual kerupuk di Pasar Berbek yang hidup sebatangkara.
Ketika Bunda Ita bertanya tentang keluarganya, nenek tersebut menjelaskan bahwa meskipun memiliki anak dan cicit, mereka tidak tinggal serumah. Ia hanya mampu menghasilkan antara Rp 3.000 hingga Rp 5.000 per hari dari penjualan kerupuk dan belum pernah menerima bantuan sosial dari pemerintah. Mengetahui kondisi tersebut, Bunda Ita merasa terpanggil untuk membantu. Ia langsung memborong semua kerupuk yang dijual nenek itu dan memberikan sedikit uang saku untuk meringankan bebannya.
Pengalaman ini semakin memperkuat komitmen Bunda Ita untuk berjuang demi mereka yang kurang beruntung. Ia bertekad agar saat diberi kepercayaan oleh masyarakat Nganjuk, prioritas utama akan diberikan kepada warga seperti nenek penjual kerupuk dan para pedagang lainnya di pasar.
Bunda Ita percaya bahwa selama seseorang masih mampu berjuang, mereka harus saling membantu. Ia menyatakan, “Insya Allah ketika saya dan Mbak Zuli mendapatkan amanah dari masyarakat Nganjuk, merekalah yang akan menjadi prioritas kami untuk dibantu dan diangkat derajat ekonominya.”
Semangat dan dedikasi Bunda Ita mencerminkan komitmennya untuk membawa perubahan yang nyata bagi masyarakat Nganjuk.
