Bullying Non-Verbal, Tindakan Tersembunyi yang Merusak Psikologis

Bullying Non-Verbal, Tindakan Tersembunyi yang Merusak Psikologis.Foto:tivi7news.com/ilustrasi

Nganjuk, tivi7news.com– Bullying, atau perundungan, adalah perilaku agresif yang ditujukan untuk menyakiti atau mengintimidasi seseorang. Biasanya, bullying sering diasosiasikan dengan tindakan verbal seperti penghinaan atau ejekan. Namun, bullying tidak selalu berbentuk verbal. Salah satu bentuk bullying yang sering diabaikan adalah bullying non-verbal. Artikel ini akan membahas secara mendalam apa itu bullying non-verbal, bagaimana ia terjadi, serta contohnya dalam kehidupan sehari-hari.

 

Bacaan Lainnya

Pengertian bullying non verbal

 

Bullying non-verbal adalah bentuk perundungan yang tidak melibatkan kata-kata atau ucapan langsung. Sebaliknya, bullying ini berfokus pada penggunaan isyarat tubuh, ekspresi wajah, atau tindakan-tindakan lain yang tidak melibatkan komunikasi verbal untuk menyakiti atau mengintimidasi seseorang. Ini bisa termasuk perilaku seperti mengabaikan seseorang, mengancam dengan tatapan mata, atau menggunakan bahasa tubuh yang merendahkan.

 

Ciri-Ciri Bullying Non-Verbal

 

  1. Ekspresi Wajah yang Menyakitkan: Menunjukkan ekspresi wajah seperti ejekan, mencibir, atau senyuman sinis dapat menjadi bentuk bullying non-verbal. Ekspresi ini dapat menyampaikan pesan negatif atau merendahkan tanpa kata-kata.

 

  1. Gestur atau Bahasa Tubuh: Menggunakan gestur tubuh yang menyinggung, seperti mengejek dengan gerakan tangan, atau mengarahkan tubuh dengan cara yang membuat seseorang merasa terancam, juga merupakan bentuk bullying non-verbal.

 

  1. Pengabaian atau Isolasi Sosial: Mengabaikan seseorang dalam interaksi sosial, seperti tidak menyapa atau menghindari kontak mata, dapat menjadi bentuk perundungan. Ini termasuk membentuk kelompok yang secara sengaja mengecualikan seseorang.

 

  1. Menyebarkan Informasi yang Menyakitkan: Walaupun tidak langsung berbicara, menyebarkan rumor atau informasi buruk tentang seseorang secara diam-diam, baik melalui tulisan atau simbol, juga bisa menjadi bentuk bullying non-verbal.

 

Contoh Bullying Non-Verbal

 

  1. Tatapan Merendahkan: Misalnya, seorang siswa yang secara terus-menerus memandang dengan tatapan sinis atau merendahkan terhadap teman sekelasnya, dapat membuat siswa tersebut merasa tidak nyaman dan tertekan.

 

  1. Ekspresi Muka: Seorang rekan kerja yang sering kali mencibir atau menunjukkan wajah jijik saat berhadapan dengan kolega tertentu, membuat orang tersebut merasa tidak dihargai dan dikecualikan.

 

  1. Isolasi Sosial: Dalam konteks sekolah, kelompok siswa yang secara sengaja tidak memasukkan satu teman ke dalam aktivitas kelompok atau tidak mengajaknya dalam percakapan, secara efektif melakukan bullying non-verbal.

 

  1. Gestur Tubuh: Dalam pertemuan bisnis, seorang anggota tim yang selalu memutar-mutar jari atau melakukan gerakan yang menunjukkan ketidakpedulian terhadap kontribusi rekan kerjanya, dapat mengirimkan pesan negatif tanpa perlu berkata apapun.

 

Dampak Bullying Non-Verbal

 

Bullying non-verbal dapat memiliki dampak yang signifikan pada korban. Meskipun tidak melibatkan kata-kata, efek psikologis dari perilaku ini bisa sangat merusak. Korban mungkin merasa terisolasi, tidak dihargai, atau mengalami penurunan kepercayaan diri. Dalam jangka panjang, ini bisa berdampak pada kesehatan mental dan emosional mereka.

 

Mengatasi Bullying Non-Verbal

 

Untuk mengatasi bullying non-verbal, penting untuk meningkatkan kesadaran dan pendidikan tentang berbagai bentuk perundungan. Berikut beberapa langkah yang bisa diambil:

 

  1. Menyadarkan dan Mendidik: Memberikan pelatihan tentang bullying non-verbal di sekolah dan tempat kerja untuk membantu orang memahami dan mengenali perilaku ini.

 

  1. Mendorong Komunikasi Terbuka: Menciptakan lingkungan di mana korban merasa aman untuk melaporkan pengalaman mereka tanpa takut akan reaksi negatif.

 

  1. Intervensi dan Dukungan: Mengintervensi segera jika ada indikasi bullying non-verbal, dan menyediakan dukungan bagi korban untuk membantu mereka mengatasi dampak emosionalnya.

 

  1. Pengembangan Kebijakan: Menerapkan kebijakan yang jelas tentang bullying di lingkungan pendidikan dan tempat kerja, serta memastikan adanya prosedur untuk menangani kasus-kasus tersebut

 

Bullying non-verbal adalah bentuk perundungan yang tidak melibatkan komunikasi verbal, tetapi tetap bisa memiliki dampak yang merusak pada korban. Dengan memahami ciri-ciri, contoh, dan dampaknya, serta mengambil langkah-langkah proaktif untuk mengatasi dan mencegahnya, kita dapat menciptakan lingkungan yang lebih aman dan inklusif bagi semua orang.

Pos terkait