Nganjuk, tivi7news.com– Bullying merupakan tindakan agresif yang dilakukan dengan sengaja oleh seseorang atau sekelompok orang terhadap individu lain, yang seringkali terjadi berulang kali. Tindakan ini bisa berbentuk fisik, verbal, maupun psikologis, dan umumnya dilakukan dengan tujuan untuk menyakiti atau menindas korban. Anak yang menjadi korban bullying sering kali mengalami dampak negatif, baik secara fisik maupun mental. Oleh karena itu, penting bagi orang tua, guru, dan orang dewasa lainnya untuk mengenali ciri-ciri anak yang menerima bullying agar dapat memberikan bantuan sesegera mungkin.
Berikut adalah beberapa ciri yang mungkin menunjukkan bahwa seorang anak sedang mengalami bullying:
Anak yang menerima bullying sering menunjukkan perubahan emosional yang signifikan. Mereka bisa menjadi lebih cemas, stres, atau depresi. Mereka mungkin terlihat sering sedih, menangis tanpa alasan yang jelas, atau merasa putus asa. Dalam beberapa kasus, anak-anak yang dibully juga bisa menunjukkan tanda-tanda kecemasan berlebihan atau ketakutan yang tidak rasional terhadap situasi tertentu, misalnya takut pergi ke sekolah.
- Penurunan Prestasi Akademis
Ketika seorang anak mengalami bullying, mereka mungkin mulai menunjukkan penurunan dalam prestasi akademis. Anak tersebut bisa menjadi tidak fokus di kelas, enggan mengerjakan tugas-tugas sekolah, atau bahkan mulai membolos. Mereka mungkin merasa tidak termotivasi untuk belajar karena tekanan emosional yang mereka alami di lingkungan sekolah.
Salah satu tanda bahwa anak mungkin sedang dibully adalah perubahan drastis dalam kebiasaan makan atau tidur mereka. Beberapa anak bisa kehilangan nafsu makan, sementara yang lain mungkin makan berlebihan sebagai cara untuk mengatasi stres. Gangguan tidur juga umum terjadi pada anak yang menerima bullying, seperti sulit tidur, mimpi buruk, atau tidur berlebihan.
- Menghindari Situasi Sosial
Anak-anak yang dibully seringkali menghindari situasi sosial. Mereka mungkin menolak untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler, menghindari teman-temannya, atau lebih memilih menghabiskan waktu sendirian. Ketakutan mereka terhadap perundungan membuat mereka merasa tidak nyaman dalam situasi sosial, bahkan di antara orang-orang yang biasanya dekat dengan mereka.
Anak yang menerima bullying mungkin menunjukkan perubahan perilaku yang signifikan. Mereka bisa menjadi lebih agresif atau mudah marah, bahkan di rumah. Sebaliknya, mereka juga bisa menjadi lebih tertutup dan tidak mau berbicara dengan anggota keluarga atau teman-teman dekat. Beberapa anak mungkin menunjukkan perilaku destruktif, seperti merusak barang-barang atau menyakiti diri sendiri sebagai cara untuk mengungkapkan frustrasi dan rasa sakit yang mereka rasakan.
- Keluhan Fisik yang Tidak Jelas
Anak yang menerima bullying sering kali mengeluhkan masalah kesehatan fisik yang tidak jelas penyebabnya, seperti sakit kepala, sakit perut, atau merasa lelah sepanjang waktu. Meskipun tidak ada masalah medis yang jelas, keluhan ini seringkali terkait dengan stres dan tekanan emosional yang mereka alami akibat bullying.
- Kehilangan Barang-Barang Pribadi
Jika anak sering kehilangan barang-barang pribadi, seperti uang saku, pakaian, atau alat tulis, ini bisa menjadi tanda bahwa mereka sedang dibully. Beberapa pelaku bullying mungkin mengambil atau merusak barang-barang milik korban sebagai bagian dari tindakan perundungan.
Mengenali ciri-ciri anak yang mengalami bullying sangat penting agar mereka dapat segera mendapatkan bantuan dan dukungan. Bullying tidak hanya berdampak pada fisik, tetapi juga mental dan emosional anak. Dengan mengenali tanda-tanda ini, orang tua, guru, dan masyarakat dapat bertindak cepat untuk menghentikan bullying dan membantu anak-anak pulih dari dampaknya.
Jika Anda menduga bahwa seorang anak sedang dibully, segera bicarakan dengan mereka dan libatkan pihak sekolah atau profesional jika diperlukan.