Nganjuk, tivi7news.com- Sebagai bagian dari upaya pelestarian situs bersejarah di Jawa Timur. Candi Ngetos, yang memiliki beberapa versi sejarah termasuk sebagai peninggalan Prabu Hayam Wuruk, mengalami kerusakan akibat cuaca dan faktor alam lainnya. Untuk mempertahankan keaslian dan kelestariannya, BPCB Jawa Timur melakukan perawatan pada batu bata, yang merupakan bagian integral dari struktur candi.
Proses konservasi melibatkan tim ahli dari BPCB Jawa Timur yang menggunakan metode pembersihan mekanis dan kimiawi untuk mengurangi pertumbuhan lumut dan korosi pada batu bata candi. Sebagai tambahan, mereka juga menerapkan sistem tradisional dengan penyemprotan minyak asiri sebelum melakukan pembersihan mekanik, bertujuan untuk menonaktifkan spora pada batu bata candi.
Agus Iswanto, penanggung jawab tim konservasi BPCB Jawa Timur, menjelaskan bahwa proses pembersihan dimulai dengan penyemprotan parsial menggunakan minyak asiri yang larut dalam win 80, untuk mematikan spora atau lumut yang tumbuh pada batu bata candi. “Setelah itu, dilanjutkan dengan pembersihan mekanik, yaitu menyikat seluruh struktur batu bata candi,” ujar Agus pada Kamis (11/07).
Lebih lanjut, Agus menekankan bahwa konservasi ini penting untuk memastikan warisan budaya tetap dapat dinikmati oleh generasi mendatang. “Kami berkomitmen untuk melestarikan situs-situs bersejarah seperti Candi Ngetos ini. Pembersihan dan perawatan ini akan membantu menjaga keindahan dan keaslian candi,” katanya.
Candi Ngetos, yang terletak di Desa Ngetos, Kecamatan Ngetos, Kabupaten Nganjuk, merupakan salah satu situs bersejarah dengan nilai budaya tinggi. Diharapkan, dengan konservasi yang dilakukan, candi ini dapat menjadi destinasi wisata edukatif yang menarik bagi lebih banyak wisatawan.