Nganjuk, tivi7news.com- Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen) Abdul Mu’ti menegaskan komitmennya untuk melaksanakan program wajib belajar selama 13 tahun. Penambahan satu tahun dalam program ini akan difokuskan pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).
Mu’ti menjelaskan bahwa PAUD di Indonesia tidak hanya mencakup Taman Kanak-kanak (TK), tetapi juga melibatkan pendidikan non-formal seperti Kelompok Belajar (KB).
“Kami akan melakukan pendataan lebih lanjut, karena saat ini PAUD terbagi menjadi dua kategori, yakni TK yang bersifat formal dan Kelompok Bermain yang jumlahnya sangat banyak,” ujar Mu’ti di Kompleks Kemendikbudristek, Senayan, Jakarta, pada Senin, 28 Oktober 2024.
Mu’ti juga menuturkan bahwa Presiden Prabowo Subianto ingin Kelompok Bermain (KB) mendapatkan perhatian khusus, terutama dalam pemberian bimbingan sejak dini.
Selain itu, anak-anak yang berada di KB akan menjadi fokus dalam upaya penghapusan stunting atau gagal tumbuh. Pemerintah berencana memastikan bahwa anak-anak di KB memperoleh asupan gizi yang memadai.
“Ketika kita berbicara tentang penghapusan stunting, seringkali anak-anak tidak mendapatkan asupan gizi yang baik serta bimbingan yang memadai,” kata Mu’ti.
Ia juga mengungkapkan bahwa banyak PAUD di Indonesia masih menghadapi kendala perizinan, dan berencana menyelesaikan masalah ini ke depannya.
“Terdapat beberapa kasus di mana fasilitas pendidikan anak menghadapi masalah akibat ketiadaan regulasi selama ini,” jelasnya.