Kenaikan Harga Beras Pasca Pemilu Konsumen Mulai Merasakan Dampak

Kenaikan Harga Beras Pasca Pemilu Konsumen Mulai Merasakan Dampak.foto:tivi7news.com/Rendi

Nganjuk tivi7news.com – Pasca-pemilu baru-baru ini, pasar Wage Nganjuk menyaksikan lonjakan harga beras yang signifikan dalam beberapa hari terakhir. Kenaikan ini telah memberikan tekanan ekonomi tambahan bagi rumah tangga yang bergantung pada beras sebagai sumber utama karbohidrat. Kelompok rentan seperti keluarga miskin dan petani kecil terpaksa merasakan dampaknya secara langsung. Selasa (20/2/2024)

 

Bacaan Lainnya

Utami, seorang pedagang beras di Pasar Wage Nganjuk, mengungkapkan bahwa selain jenis bramu dan serang, harga beras dari Bulog juga mengalami kenaikan. Harga yang semula berkisar antara Rp9.500 hingga Rp10.000 per kilogram, kini naik menjadi Rp12.000 per kilogram.

 

“Situasi ini memperihatinkan bagi pedagang seperti saya. Pembeli sekarang hanya mampu membeli beras dalam jumlah yang lebih sedikit dibandingkan sebelumnya. Misalnya, biasanya mereka membeli 5 kilogram setiap kali berbelanja, namun sekarang mereka hanya membeli maksimal 2 kilogram. Kebanyakan dari mereka memilih beras dari Bulog sebagai pilihan utama,” ujar Utami.

 

Warga Nganjuk berharap agar pemerintah segera mengatasi situasi ini dan menjaga stabilitas harga beras, memastikan kebutuhan pokok terpenuhi tanpa harus mengorbankan kebutuhan lain.

 

“Situasi seperti ini membuat semuanya sulit, harga semua bahan pokok naik termasuk cabai dan tomat juga naik. Harapan kami adalah turunnya harga sembako, karena ini sangat memberatkan kami, masyarakat kecil,”jelas Yayuk.

 

“Kami berharap harga beras dapat diturunkan dan distabilkan agar masyarakat seperti kami dapat memenuhi kebutuhan tanpa harus mengorbankan kebutuhan lainnya,”tambah Yayuk kepada tim media tivi7News.

Pos terkait