Bulan Muharram: Bulan Suci dan Penuh Makna dalam Kalender Islam

Bulan Muharram Bulan Suci dan Penuh Makna. Foto: Tivi7news/ilustrasi.

Nganjuk, tivi7news.com- Bulan Muharram adalah salah satu dari empat bulan suci dalam kalender Islam, bersama dengan Dzulqa’dah, Dzulhijjah, dan Rajab. Sebagai bulan pertama dalam kalender Hijriyah, Muharram memiliki makna yang sangat penting bagi umat Islam di seluruh dunia.

Makna dan Keistimewaan Bulan Muharram

Bacaan Lainnya

Dalam bahasa Arab, “Muharram” berarti “terlarang” atau “suci”. Bulan ini dianggap suci karena pada masa pra-Islam, masyarakat Arab melarang peperangan dan kekerasan selama bulan tersebut. Tradisi ini kemudian dilanjutkan dan diperkuat dalam ajaran Islam. Allah SWT menyebutkan dalam Al-Quran, Surat At-Taubah ayat 36, bahwa terdapat empat bulan suci, dan Muharram adalah salah satunya.

Salah satu peristiwa paling penting yang terjadi pada bulan Muharram adalah Hijrah Nabi Muhammad SAW dari Mekah ke Madinah, yang menandai permulaan kalender Islam. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam sejarah Islam dan simbol keberanian serta ketabahan dalam menghadapi tantangan demi menegakkan agama.

Puasa di Bulan Muharram

Puasa pada bulan Muharram, terutama pada hari Asyura (10 Muharram), memiliki keutamaan tersendiri. Nabi Muhammad SAW sangat menganjurkan umat Islam untuk berpuasa pada hari Asyura. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Nabi SAW bersabda, “Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram.”

Puasa Asyura memiliki sejarah panjang yang berkaitan dengan Nabi Musa AS. Menurut riwayat, hari Asyura adalah hari ketika Nabi Musa AS dan Bani Israil diselamatkan oleh Allah dari kejaran Fir’aun dengan membelah Laut Merah. Sebagai rasa syukur, Nabi Musa AS berpuasa pada hari tersebut. Nabi Muhammad SAW kemudian juga menganjurkan puasa Asyura sebagai bentuk syukur kepada Allah SWT.

Peristiwa Karbala

Bulan Muharram juga diingat sebagai bulan berduka oleh umat Muslim Syiah. Pada tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriyah, cucu Nabi Muhammad SAW, Imam Husain bin Ali, bersama keluarganya dan para pengikutnya, dibantai di Padang Karbala oleh pasukan Yazid bin Muawiyah. Tragedi Karbala menjadi simbol perjuangan melawan kezaliman dan pengorbanan demi kebenaran bagi umat Syiah. Mereka mengenang peristiwa ini dengan berbagai bentuk ritual duka dan peringatan, termasuk berkabung dan bercerita tentang perjuangan Imam Husain.

Penutup

Bulan Muharram adalah bulan yang penuh dengan nilai-nilai spiritual dan sejarah yang mendalam bagi umat Islam. Dari segi puasa sunah hingga peringatan hijrah dan tragedi Karbala, bulan ini memberikan kesempatan bagi umat Islam untuk merenungkan makna pengorbanan, kesabaran, dan keteguhan iman.

Pos terkait