Perayaan Bersih Desa Sambirejo Harmoni dan Warisan Budaya

perayaan bersih desa. foto: Tivi7news/Meita.

Nganjuk, tivi7news.com-Ratusan warga Dusun Sambirejo, Kecamatan Tanjunganom, Kabupaten Nganjuk, menggelar kenduri di punden setempat pada Jumat, 21 Juni 2024. Acara ini merupakan bagian dari tradisi tahunan bersih desa yang terus dijaga dan dilestarikan oleh masyarakat Sambirejo.

Punden yang menjadi pusat acara ini adalah sumur tua yang telah lama digunakan oleh warga sekitar untuk mengambil air minum. Selain itu, punden ini dipercaya sebagai asal mula terbentuknya Dusun Sambirejo, sehingga tetap dijaga dan dilestarikan sebagai bagian dari warisan budaya.

Bacaan Lainnya

Sekretaris Desa Sambirejo, Awan Dwi Fauzi, menjelaskan bahwa kegiatan kenduri ini mencerminkan tingginya toleransi dan kebersamaan di antara warga yang meskipun berasal dari latar belakang berbeda, tetap hidup berdampingan dengan harmonis. “Keberagaman ini dianggap sebagai kekuatan yang menyatukan dan menciptakan kebersamaan, terutama saat perayaan sedekah bumi nyadran yang berlangsung hari ini,” kata Awan.

Bersih desa yang diadakan pada Jumat Legi ini tidak hanya melanjutkan tradisi leluhur, tetapi juga sebagai bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa serta sebagai momen untuk kebangkitan ekonomi. “Bersih desa ini adalah upaya melanjutkan adat yang telah diwariskan oleh para leluhur kita,” ujar Awan.

Dalam rangkaian kegiatan nyadran ini, pemerintah desa bersama warga menggelar berbagai kegiatan dan atraksi yang menampilkan ciri khas desa Sambirejo. “Kirab budaya dan pesta rakyat di desa kami baru dilakukan dua kali. Kami ingin budaya ini terus dilestarikan dan dikenal oleh anak cucu kita,” jelas Awan.

Tahun ini, seluruh masyarakat antusias mengikuti perayaan bersih desa, terlihat dari semangat warga saat mengikuti kirab budaya dan pesta rakyat yang diikuti oleh ratusan warga dari tujuh RT di Dusun Sambirejo. Selain itu, desa juga membuka kesempatan bagi pedagang kaki lima (PKL) dan UMKM untuk berpartisipasi dalam perayaan nyadran ini, mendukung pemulihan ekonomi masyarakat.

Awan juga menjelaskan bahwa prosesi nyadran diselenggarakan setiap tahun setelah panen raya, dan dipilih hari Jumat Legi karena diyakini sebagai hari yang penuh kebahagiaan dan berkah. “Ini juga sebagai penghormatan kepada leluhur yang telah mengenalkan tradisi ini kepada kita warga Desa Sambirejo,” tambahnya.

Awan berharap melalui kegiatan bersih desa ini, rasa kebersamaan warga semakin meningkat sehingga semua masalah dapat diatasi bersama. “Harapan besar kami adalah Desa Sambirejo menjadi desa yang guyub, rukun, damai, dan sejahtera,” terang Awan.

Salah satu warga, Sumiati (54), juga menyampaikan rasa bangganya sebagai bagian dari Desa Sambirejo. “Saya senang dan bangga menjadi warga Sambirejo. Semoga kegiatan nyadran ini terus dilestarikan dan dikenalkan kepada generasi mendatang,” ungkap Sumiati.

Pos terkait