Nganjuk, tivi7news.com- Kecubung, yang dikenal dengan nama ilmiah Datura metel, adalah sejenis tanaman yang sering ditemukan di daerah tropis dan subtropis. Tanaman ini termasuk dalam keluarga Solanaceae dan terkenal karena bunga besar berbentuk terompet yang dapat berwarna putih, ungu, atau kuning. Di Indonesia, kecubung sering dianggap sebagai tanaman hias, namun dalam beberapa budaya, ia juga digunakan untuk tujuan medis dan ritual.
Kecubung mengandung berbagai senyawa alkaloid, seperti skopolamin, atropin, dan hiosiamin. Senyawa-senyawa ini memiliki efek farmakologis yang kuat dan dapat mempengaruhi sistem saraf pusat dan sistem saraf otonom manusia.
Efek Samping untuk Kesehatan
Meskipun kecubung memiliki beberapa penggunaan tradisional dalam pengobatan, penting untuk mencatat bahwa tanaman ini sangat beracun dan penggunaannya yang tidak tepat dapat menyebabkan efek samping serius. Berikut adalah beberapa efek samping yang dapat terjadi akibat konsumsi atau kontak dengan kecubung:
1. Halusinasi dan Delirium: Kandungan alkaloid dalam kecubung dapat menyebabkan halusinasi, kebingungan, dan delirium. Pengguna mungkin mengalami distorsi persepsi yang berat dan kehilangan kontak dengan realitas.
2. Gangguan Sistem Saraf: Efek antikolinergik dari alkaloid kecubung dapat menyebabkan gejala seperti mulut kering, penglihatan kabur, takikardia (detak jantung cepat), dan kesulitan buang air kecil.
3. Keracunan: Dalam dosis tinggi, kecubung dapat menyebabkan keracunan serius yang ditandai dengan gejala seperti kejang, koma, dan bahkan kematian. Keracunan kecubung memerlukan penanganan medis segera.
4. Masalah Pencernaan: Penggunaan kecubung dapat menyebabkan gangguan pencernaan, termasuk mual, muntah, dan sembelit.
5. Efek Psikologis Jangka Panjang: Penggunaan jangka panjang atau berulang dari kecubung dapat menyebabkan masalah psikologis yang persisten, seperti paranoia, kecemasan, dan gangguan mood.