Nganjuk, tivi7news.com- Sholat Witir merupakan sholat sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sholat ini biasanya dilakukan setelah sholat Isya dan sebelum waktu subuh. Jumlah rakaat dalam sholat witir bisa beragam, mulai dari satu, tiga, lima, tujuh, sembilan, hingga sebelas rakaat, tergantung pada kemampuan dan keinginan seseorang.
Sholat Witir memiliki banyak keutamaan. Rasulullah SAW tidak pernah meninggalkan sholat witir dalam keadaan apa pun, baik ketika berada di rumah maupun dalam perjalanan. Ini menunjukkan betapa pentingnya sholat witir dalam kehidupan seorang Muslim. Sholat ini juga disebut sebagai penutup sholat malam, karena dilakukan setelah sholat tarawih atau sholat tahajjud.
Setiap ibadah dalam Islam dimulai dengan niat, termasuk sholat witir. Berikut adalah niat sholat witir yang umum:
1. Untuk satu rakaat:
“Ushalli sunnatal witri rak‘atan lillahi ta‘ala”
2. Untuk tiga rakaat:
“Ushalli sunnatal witri thalaatha raka‘aatin mustaqbilal qiblati ada’an lillahi ta‘ala”
Sholat witir bisa dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya adalah dengan tiga rakaat. Berikut adalah tata cara pelaksanaannya:
1. Rakaat Pertama:
– Membaca niat.
– Takbiratul Ihram.
– Membaca doa Iftitah (sunnah).
– Membaca Surah Al-Fatihah.
– Membaca surah pendek, biasanya Surah Al-A’la.
– Ruku’, I’tidal, Sujud, Duduk di antara dua sujud, Sujud kedua, dan bangkit untuk rakaat kedua.
2. Rakaat Kedua:
– Membaca Surah Al-Fatihah.
– Membaca surah pendek, biasanya Surah Al-Kafirun.
– Ruku’, I’tidal, Sujud, Duduk di antara dua sujud, Sujud kedua, dan bangkit untuk rakaat ketiga.
3. Rakaat Ketiga:
– Membaca Surah Al-Fatihah.
– Membaca surah pendek, biasanya Surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
– Setelah itu, angkat tangan untuk doa qunut.
– Membaca doa qunut witir.
– Ruku’, I’tidal, Sujud, Duduk di antara dua sujud, Sujud kedua, Tahiyat akhir, dan Salam.
Doa Qunut Witir
Berikut adalah doa qunut witir yang bisa dibaca pada rakaat terakhir sholat witir:
“Allahummahdinii fiiman hadayt, wa ‘aafinii fiiman ‘aafayt, wa tawallanii fiiman tawallayt, wa baarik lii fiimaa a’thayt, wa qinii sharra maa qadhayt, fa’innaka taqdhii wa laa yuqdhii ‘alayk, wa innahu laa yadhillu man waalayt, wa laa ya’izzu man ‘aadayt, tabaarakta rabbanaa wa ta’aalayt, nastaighfiruka wa natuubu ilayk, wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadin nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa sahbihi wa sallam.”
Artinya:
“Ya Allah, berilah aku petunjuk sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan sebagaimana orang-orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku sebagaimana orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah keberkahan pada apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Lindungilah aku dari keburukan yang telah Engkau tetapkan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang menetapkan, dan tidak ada yang menetapkan atas-Mu. Sesungguhnya tidak akan hina orang yang Engkau pimpin, dan tidak akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkah Engkau, wahai Tuhan kami, dan Maha Tinggi Engkau. Segala puji bagi-Mu atas apa yang Engkau tetapkan. Aku memohon ampunan kepada-Mu dan bertaubat kepada-Mu. Semoga Allah mencurahkan shalawat dan salam kepada junjungan kami, Nabi Muhammad SAW, serta kepada keluarganya dan sahabatnya.”
