Nganjuk, tivi7news.com– Pada debat publik kedua calon Bupati (Cabup) dan Wakil Bupati (Cawabup) Nganjuk 2024, Rabu (6/11/2024), salah satu pernyataan dari pasangan calon nomor urut 02, Ita Triwibawati dan Zuli Rantauwati, menarik perhatian publik. Mereka mengangkat isu Bendungan Semantok yang hingga saat ini belum memberikan manfaat maksimal bagi ribuan petani setempat, terutama dalam mengairi sawah bagi sekitar 7.000 petani di sekitar bendungan tersebut, yang merupakan bendungan terpanjang di Asia Tenggara.
“Kami, sebagai paslon nomor 02, berencana mengevaluasi kembali fungsi Bendungan Semantok. Setelah evaluasi, kami akan merancang solusi agar bendungan ini dapat berfungsi sebagaimana mestinya. Dengan begitu, Bendungan Semantok bisa bermanfaat bagi masyarakat Nganjuk, khususnya untuk 7.000 petani di sekitar bendungan,” ujar Cawabup Zuli Rantauwati dalam debat tersebut.
Pernyataan Zuli ini didasarkan pada keluhan dari para petani yang seharusnya bisa merasakan manfaat dari bendungan tersebut, namun hingga kini masih belum mendapatkannya. Salah satu tokoh petani, Sono, Ketua Gabungan HIPPA Rejoso dan penggagas awal ide pembangunan Bendungan Semantok, mengungkapkan bahwa tujuan pembangunan bendungan ini pada awalnya adalah untuk memenuhi kebutuhan air bagi 7.000 kepala keluarga petani di wilayah utara Nganjuk yang kerap mengalami gagal panen akibat kurangnya pasokan air.
Sono menjelaskan bahwa usulan tersebut kemudian diperjuangkan oleh Bupati Nganjuk saat itu dan disetujui oleh Kementerian PUPR pada tahun 2017. Namun, setelah diresmikan, bendungan ini dinilai melenceng dari fungsi awalnya. Menurutnya, pemerintah daerah hingga kini belum dapat memberikan solusi yang memadai.
“Saat ini, sawah dan kebun milik 7.000 kepala keluarga seluas 3.402 hektare masih belum mendapatkan pasokan air dari Bendungan Semantok. Bendungan ini hanya mampu mengairi sekitar 200 hektare atau 25 persen dari area pertanian yang membutuhkan,” ungkap Sono.
Ia menegaskan bahwa sejak awal pembangunan, petani-petani yang sering mengalami gagal panen berharap bendungan tersebut bisa mengaliri lahan mereka yang mencapai total 3.402 hektare. “Harapan kami adalah agar bendungan ini bisa menyuplai air ke saluran induk, yang nantinya bisa mengaliri semua lahan pertanian. Jika dibangun sudetan atau saluran sekunder, insya Allah seluruh lahan seluas 3.402 hektare itu dapat terairi,” tambah Sono.