Tanda-Tanda Awal Kanker Rahim, Gejala yang Harus Diwaspadai

Tanda-Tanda Awal Kanker Rahim, Gejala yang Harus Diwaspadai. Foto: Tivi7news/ilustrasi.

Nganjuk, tivi7news.com- Kanker rahim atau dikenal juga sebagai kanker endometrium, adalah jenis kanker yang berkembang di lapisan rahim (endometrium). Kanker ini umumnya menyerang wanita yang telah memasuki masa menopause, meskipun tidak menutup kemungkinan terjadi pada wanita yang lebih muda. Deteksi dini kanker rahim sangat penting karena memberikan peluang yang lebih besar untuk pengobatan yang efektif. Oleh karena itu, memahami tanda-tanda awal dari kanker rahim bisa sangat membantu dalam mendeteksi masalah lebih awal dan mencari perawatan medis yang tepat.

Berikut adalah beberapa tanda dan gejala yang bisa menjadi indikasi kemungkinan terkena kanker rahim:

Bacaan Lainnya

1. Perdarahan Tidak Normal

Perdarahan yang tidak normal merupakan tanda yang paling umum dari kanker rahim, terutama pada wanita yang telah memasuki masa menopause. Jika seorang wanita yang sudah tidak mengalami menstruasi tiba-tiba mengalami perdarahan, hal ini bisa menjadi tanda peringatan penting. Pada wanita yang belum menopause, perdarahan menstruasi yang lebih berat, lebih lama, atau tidak teratur juga bisa menjadi gejala.

2. Perdarahan atau Keputihan Setelah Menopause

Setelah menopause, lapisan endometrium seharusnya tidak mengalami penebalan atau pelepasan yang menyebabkan perdarahan. Namun, jika ada perdarahan atau muncul keputihan yang tidak biasa setelah menopause, kondisi ini harus segera diperiksakan karena bisa menjadi tanda kanker rahim. Keputihan yang berwarna pink, cokelat, atau bahkan bercampur darah juga harus diwaspadai.

3. Nyeri Panggul

Nyeri atau tekanan di bagian panggul yang berlangsung lama dan tidak terkait dengan siklus menstruasi bisa menjadi tanda lain dari kanker rahim. Nyeri yang terus-menerus ini sering kali diabaikan karena mungkin tidak terasa parah pada awalnya. Namun, jika terus berlanjut, penting untuk mencari pemeriksaan medis.

4. Nyeri Saat Berhubungan Intim

Nyeri saat berhubungan seksual (dispareunia) bisa menjadi tanda bahwa ada sesuatu yang tidak normal di rahim. Ini mungkin disebabkan oleh pertumbuhan kanker yang memengaruhi jaringan di sekitar rahim. Nyeri saat berhubungan intim yang terjadi terus-menerus dan tidak berkurang harus diperiksakan oleh dokter.

5. Penurunan Berat Badan yang Tidak Bisa Dijelaskan

Penurunan berat badan yang tidak bisa dijelaskan, terutama jika terjadi dalam waktu singkat, bisa menjadi tanda kanker rahim atau kanker lainnya. Penurunan berat badan ini terjadi tanpa adanya perubahan pola makan atau aktivitas fisik yang signifikan.

6. Kelelahan Berlebihan

Kelelahan yang ekstrem tanpa alasan yang jelas bisa menjadi salah satu tanda kanker. Pada kanker rahim, tubuh mungkin harus bekerja lebih keras untuk melawan pertumbuhan sel kanker, yang bisa menyebabkan kelelahan kronis. Jika rasa lelah ini berlangsung lama dan tidak membaik dengan istirahat, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter.

7. Perubahan Pola Buang Air Kecil atau Besar

Jika seorang wanita mengalami perubahan dalam kebiasaan buang air, seperti sering buang air kecil, inkontinensia, atau sembelit yang berlangsung lama, ini juga bisa menjadi tanda bahwa ada tekanan dari pertumbuhan tumor di sekitar organ panggul. Kanker rahim bisa menyebabkan pembengkakan yang memengaruhi fungsi normal kandung kemih atau usus.

Faktor Risiko Kanker Rahim

Beberapa faktor risiko dapat meningkatkan kemungkinan terkena kanker rahim. Beberapa di antaranya meliputi:
Obesitas: Kelebihan berat badan dapat menyebabkan peningkatan kadar estrogen dalam tubuh, yang meningkatkan risiko kanker rahim.
Terapi Hormonal Pasca-Menopause: Terapi hormon yang hanya mengandung estrogen tanpa progesteron dapat meningkatkan risiko kanker rahim.
– Usia Lanjut: Wanita yang berusia di atas 50 tahun lebih rentan terkena kanker rahim.
– Tidak Pernah Hamil: Wanita yang tidak pernah hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker ini.
– Siklus Menstruasi Tidak Teratur: Wanita dengan riwayat menstruasi yang tidak teratur atau dengan sindrom ovarium polikistik (PCOS) berisiko lebih tinggi.

Langkah Pencegahan

Meskipun tidak semua kasus kanker rahim bisa dicegah, ada beberapa langkah yang bisa diambil untuk mengurangi risiko. Mempertahankan berat badan yang sehat, mengontrol kadar gula darah, menggunakan kontrasepsi hormonal sesuai anjuran dokter, serta melakukan pemeriksaan panggul secara rutin adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan. Selain itu, menjaga gaya hidup sehat, termasuk mengonsumsi makanan yang bergizi dan berolahraga secara teratur, juga dapat membantu menurunkan risiko kanker rahim.

Kanker rahim adalah kondisi yang serius, namun bisa dideteksi lebih awal jika tanda-tanda peringatan diperhatikan dengan seksama. Perdarahan yang tidak normal, nyeri panggul, perubahan kebiasaan buang air kecil, serta gejala lain yang telah disebutkan di atas harus segera diperiksakan ke dokter. Deteksi dini dan perawatan yang tepat bisa meningkatkan peluang pemulihan dan memperpanjang harapan hidup bagi penderita kanker rahim.

Jika Anda mengalami salah satu atau beberapa gejala di atas, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan profesional medis. Semakin cepat kanker terdeteksi, semakin besar kemungkinan keberhasilan pengobatan.

Pos terkait