Nganjuk, tivi7news.com- Kabinet Merah Putih yang dipimpin oleh Prabowo Subianto sebagai Presiden ke-8 Indonesia dan Gibran Rakabuming sebagai Wakil Presiden, memiliki sejumlah menteri dengan latar belakang akademis yang kuat, termasuk beberapa yang menyandang gelar profesor. Salah satu yang menonjol adalah Pratikno, mantan Menteri Sekretaris Negara, dan Budi Gunawan, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Setelah pelantikan resmi, Prabowo mengumumkan susunan kabinet untuk periode 2024-2029, yang terdiri dari para menteri dan pejabat berpengalaman untuk mendukung pemerintahan baru.
Beberapa menteri dengan gelar profesor yang termasuk dalam kabinet ini adalah:
1. Pratikno – Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan
Pratikno merupakan tokoh akademis yang memiliki rekam jejak panjang di dunia pendidikan. Sebelumnya, ia menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara di era Presiden Joko Widodo dan pernah menjadi Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) pada 2012-2014. Gelar profesornya diraih di bidang Ilmu Politik pada tahun 2008.
2. Yusril Ihza Mahendra – Menteri Koordinator Hukum dan HAM
Yusril adalah ahli hukum yang dihormati dan memiliki karier panjang sebagai advokat serta intelektual di bidang hukum dan politik. Ia mendapatkan gelar profesor melalui kontribusinya di dunia akademik, dan kini dipercaya sebagai Menko Hukum dan HAM dalam kabinet baru ini.
Kehadiran para menteri bergelar profesor dalam kabinet ini menunjukkan komitmen Prabowo-Gibran untuk mengedepankan latar belakang akademis dan intelektual dalam pengambilan keputusan pemerintahan. Dengan pengalaman dan pengetahuan mendalam yang dimiliki oleh para menteri ini, diharapkan mereka dapat memberikan kontribusi yang signifikan dalam merumuskan kebijakan yang berkualitas.
Kabinet Merah Putih tidak hanya bertujuan untuk mengisi posisi-posisi strategis, tetapi juga untuk memastikan bahwa setiap keputusan yang diambil didasari oleh pemikiran yang matang dan berbasis pada ilmu pengetahuan. Hal ini penting untuk menghadapi tantangan yang ada di Indonesia dan mencapai visi pembangunan yang berkelanjutan. Kabinet ini diharapkan dapat menjalankan program-program strategis guna mencapai tujuan pembangunan nasional dalam lima tahun ke depan.